Holaaa, kali ini saya mau membahas sedikit tentang alat tes
untuk populasi khusus dan tes kelompok :D
Pertama-tama kita mesti tau apa sih tes populasi khusus
itu???
Tes populasi khusus adalah tes-tes yang digunakan untuk
mengukur dari sisi usia, dsb, dan normal atau tidak normalnya seseorang.
Maksudnya adalah tes ini dikembangkan untuk digunakan kepada orang yang tidak
bisa diukur dengan cara yang biasa atau alat ukur tradisional. Misalnya seseorang
yang memiliki pendengaran yang lebih, tetapi memiliki kekurangan dibagian lain.
Contoh: tes untuk penyandang cacat, tuna grahita, tuna netra, dll.
Selanjutnya apa itu tes kelompok???
Tes kelompok adalah tes yang dibuat untuk kebutuhan
tertentu. Hal-hal yang menjadi dasar dari tes kelompok misalnya berdasarkan
gender atau jenis kelamin, kelompok budaya, dll. Tes-tes kelompok digunakan
terutama dalam sistem pendidikan, pegawai negeri, industri, dan dinas militer.
Misalnya Army Alpha dan Army Beta yang digunakan dalam angkatan bersenjata AS.
Army Alpha merupakan tes verbal yang dirancang untuk keperluan penyaringan umum
dan penempatan. Sedangkan Army Beta merupakan tes non-bahasa yang digunakan
orang-orang yang sama sekali tidak bisa di tes dengan Alpha karena latar
belakang bahasa asing atau buta huruf. Pola yang dibangun oleh tes-tes ini
diikuti secara ketat dalam pengembangan selanjutnya dari sejumlah tes kelompok
untuk aplikasi sipil. Dalam dinas militer, Armed Forces Qualification Test
(AFQT) dikembangkan sebagai alat penyaringan utama, disusul kumpulan tes
klasifikasi multikecerdasan untuk menilai bidang keahlian jabatan.
Oiya, selain membahas tes populasi khusus dan tes kelompok,
saya juga mau membahas presentasi yang kemarin (26-03-2012) saya dan kelompok
presentasikan, yaitu tentang aliran psikologi, khususnya psikologi pendidikan.
Psikologi pendidikan adalah cabang psikologi yang khusus mengkaji pemahaman
pengajaran dan pembelajaran dalam lingkungan pendidikan. Dalam psikologi
pendidikan terdapat bermacam-macam tes, diantaranya: tes inteligensi
individual, tes individual versus tes kelompok, tes standardisasi, tes
kecakapan, dan tes prestasi.
Seorang psikolog pendidikan harus tahu dan
memahami kondisi siswanya, memahami perbedaan individual, implikasi perbedaan
fisikdan psikologik antara laki-laki dan perempuan, dan perbedaan peran dan
harapan antar keduanya. Selain itu psikolog pendidikan perlu terlibat dalam
perencanaan kurikulum dan prosedur mengajar-belajar yang didasari ilmu mengenai
belajar dan perlu penelitian-penelitian untuk menguji evektifitas prosedur
didalam situasi sekolah.
Pengukuran kesiapan pendidikan meliputi kemampuan dan
keterampilan sebagai prasyaratan yang memungkinkan fasilitas pendidikan pada
tingkat pelajaran dengan tes potensi akademik atau tes kemampuan belajar. Pengukuran prestasi belajar, berfungsi:
- Fungsi instruksinal, sebagai umpan balik bagi guru dan siswa, atas keberhasilan atau kegagalan dalam pelajaran atau keperluan perbaikan proses pengajaran.
- Fungsi adminisrtatif, meliputi; seleksi dan penempatan sebagai sarana untuk menaring siswa dalam memenuhi prasyarat yang dibutuhkan atau memasukkan siswa dalam tingkat kelas tertentu,.
- Fungsi bimbingan,tes juga dapat dijadikan sebagai alat diagnostic psikoedukasional dalam bentuk bimbingan,yang dapat digunakan saat memilih jurusan diperguruan tinggi, menemukan kemampuan-kemampuan yang belum tampak sebelumnya.
Sarah...keren aja blognya....speechless nih keep on berbaginya...ya...salam SOBAT !
BalasHapusterima kasih mas :)
BalasHapus