Holaa holaa holaa holaaaaa~
Ketemu lagi di review jurnal :D kali ini saya akan melanjutkan review jurnal minggu lalu. Minggu ini kelompok yang maju adalah kelompok 3, 4, dan 7. Langsung aja ya kita review jurnalnya :) cekidooot :D
Ketemu lagi di review jurnal :D kali ini saya akan melanjutkan review jurnal minggu lalu. Minggu ini kelompok yang maju adalah kelompok 3, 4, dan 7. Langsung aja ya kita review jurnalnya :) cekidooot :D
Kelompok 3
Jurnal yang dipilih kelompok 3 berjudul "Kecemburuan Pada Kaum Homoseksual Pria (Gay) di Jakarta". Tujuan dari penelitian ini adalah ingin mengetahui lebih lanjut mengenai gambaran kecemburuan pada kaum gay di Jakarta. Kecemburuan adalah bentuk lain dari pengalaman emosi negatif yang diakibatkan oleh hilangnya hubungan yang berharga terhadap objek yang dicemburui baik dalam kenyataan maupun imajinasi (Salovey, 1991 dalam Miller, et al., 2007). Homoseksual adalah individu yang memiliki ketertarikan seksual terhadap orang-orang yang memiliki jenis kelamin sama dengan dirinya (Cohn, 1974.34).
Metode yang digunakan adalah obervasi dan wawancara dengan menggunakan pendekatan kualitatif. Metode wawancara sebagai metode pengumpulan data utama. Dan observasi digunakan sebagai penunjang dalam berlangsungnya kegiatan wawancara. Responden berjumlah 3 orang yang berjenis kelamin laki-laki,memiliki orientasi homoseksual, usia dari 20-40 tahun,sudah pernah melakukan hubungan seksual, pendidikan minimal SMA, dan berdomisili dijakartadan sekitarnya.
Hasilnya keseluruhan subyek mengalami hurt
(luka), fear
and anxiety (takut dan cemas). Sedangkan untuk anger (marah), hanya
subyek 2 dan subyek 3 yang mengalaminya. Tipe kecemburuan yang dialami yaitu Reactive jealousy & Suspicious jealousy.
Kelompok 4
Jurnal yang dipilih kelompok 4 berjudul "Efektivitas Metode Pembelajaran Gotong Royong (Cooperative Learning) Untuk Menurunkan Kecemasan Siswa Dalam Menghadapi Pelajaran Matematika" (Suatu studi Eksperimental pada Siswa di SMP
26 Semarang). Latar belakang dibuatnya jurnal ini adalah karena matematika merupakan salah satu pelajaran yang dianggap momok bagi sebagian pelajar, termasuk siswa SMP. Subjek penelitian yang digunakan adalah siswa kelas 2, SMP 26 Semarang berjumlah 32 orang yang dibagi menjadi dua kelompok.
Teori Hurlock 1997
mendefinisikan kecemasan sebagai keadaan mental yang tidak enak berkenaan
dengan sakit yang mengancam atau yang dibayangkan, yang ditandai dengan
kehawatiran, ketidak enakan, dan perasaan yang tidak baik, yang tidak dapat
dihindari oleh seseorang. Metode pembelajaran
gotong royong (cooperative learning) didefiniskan sebagai suatu sistem kerja atau belajar
kelompok yang tersetruktur yang mencakup saling ketergantungan positif, tanggung jawab perseornagan,
interaksi personal, keahlian bersama dan evaluasi proses kelompok (Johnson & Jhonson 1994).
Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah observasi, wawancara, dan skala kecemasan. Observasi yang dilakukan adalah observasi non-partisipan.
Hasil dan kesimpulan dari penelitian ini adalah ada
pengaruh pemberian perlakuan berupa Metode Pembelajaran Gotong Royong (Cooperative
Learning) terhadap kecemasan siswa
dalam menghadapi pelajaran matematika. Ada perbedaan kecemasan siswa dalam menghadapi pelajaran
matematika pada kelompok eksperimen dan kelompok kontrol. Kelompok eksperimen yang
mendapat perlakuan mengalami penurunan skor kecemasan siswa dalam menghadapi
pelajaran matematika, sedangkan kelompok kontrol tidak. Dan dengan menggunakan metode pembelajaran gotong royong, siswa menjadi rilex dalam menghadapi pelajaran matematika.
Kelompok 7
Jurnal kelompok 7 berjudul "Kohesivitas Suporter Tim Sepak Bola Persija". Alasan kelompok mengapa mengambil jurnal ini adalah ingin mengetahui setinggi apa rasa kohesivitas yang ada dalam kelompok The Jakmania ini. Kohesivitas adalah ketertarikan anggota-anggota dalam kelompok untuk melekat satu dengan yang lain agar menjadi sebuah kesatuan. Suporter adalah orang yang memberikan dukungan, sokongan, dalam pertandingan (Alwi, 2005).
Subjek penelitian ini adalah anggota The Jakmania dan merupakan bagian dari kelompok The Jak Kukusan, jumlah subjek sebanyak 2 orang yang masih dalam satu kelompok pada komunitas The Jak Kukusan.
Menggunakan
teknik wawancara, tipe wawancara terbuka. memungkinkan peneliti untuk memiliki panduan dalam mengajukan pertanyaan yang berkaitan dengan hal yang diteliti, namun pada saat yang bersamaan tetap fleksibel.Observasi menggunakan teknik observasi partisipasi dimana peneliti terlibat langsung secara aktif dalam objek yang diteliti sehingga memungkinkan informasi yang diperoleh dapat lebih maksimal dan diharapkan akan membantu dalam penelitian. Kesimpulan dari penelitian ini adalah terdapat kohesivitas di dalam kelompok The Jakmania khususnya The Jak Kukusan. Hal ini terlihat dari aktifitas kelompok dalam komunitas maupun kelompok kecil, seperti bermain bola bareng, pulang pergi bareng, mengadakan bakti sosial, dll.