Observasi dibagi menjadi 2 jenis, yaitu sistematik dan unsistematik.
Observasi sistematik mengacu pada metode ilmiah. Sedangkan observasi unsistematik tidak mengacu pada metode ilmiah. Tujuan utama metode observasi adalah untuk mendeskripsikan perilaku. Para ilmuwan berusaha mendeskripsikan perilaku selengkap dan seakurat mungkin. Observasi menjadi sumber yang kaya bagi berbagai hipotesis tentang perilaku. Observasi juga dapat menjadi langkah pertama dalam menemukan mengapa kita berperilaku dengan cara tertentu.
Metode-metode observasional dapat diklasifikasikan berdasarkan dua dimensi. pemilahan penting pertama adalah antara "observasi dengan intervensi (unatural)" dan "observasi tanpa intervensi (natural)". Dimensi yang kedua melibatkan metode pencatatan perilaku. Studi-studi observasi dapat dibedakan dalam kaitannya dengan apakah semua (atau hampir semua) perilaku dicatat atau apakah hanya unit-unit perilaku tertentu saja yang dicatat.
Observasi Tanpa Intervensi (Natural) adalah observasi terhadap perilaku dalam setting alamiah, tanpa upaya dari pihak pengamat untuk mengintervensi. Observasi naturalistik bertujuan untuk mendeskripsikan perilaku seperti yang terjadi secara normal dan meneliti hubungan diantara berbagai variabel. Observasi ini juga membantu memantapkan validitas eksternal temuan-temuan laboratoris.
Observasi Dengan Intervensi (Unatural) adalah observasi yang menggunakan intervensi untuk mengobservasi efek-efeknya dan mungkin untuk menguji teori. Tiga metode observasi dengan intervensi adalah observasi partisipan, observasi terstruktur, dan eksperimen. Dalam observasi partisipan pengamat memainkan peran ganda. Mereka ikut terlibat didalamnya dan mengobservasi perilaku orang-orang yang sedang mereka observasi . Sedangkan observasi non partisipan, pengamat tidak terlibat didalam situasi tersebut, hanya melihat dan mendengar saja.
Observasi terstruktur dirancang untuk mencatat perilaku yang mungkin sulit diobservasi dengan menggunakan observasi naturalis. Masalah dalam menginterpretasi observasi terstruktur dapat terjadi bila prosedur observasi yang sama tidak diikuti di semua observasi atau oleh semua pengamat, atau bila variabel-variabel pentingnya tidak dikontrol.
Sedangkan didalam eksperimen, peneliti biasanya memanipulasi sebuah variabel independen untuk menciptakan dua kondisi atau lebih dan kemudian mengukur efek variabel independen itu pada perlaku.
Untuk tetap bisa menjaga objektifitas dalam observasi, ada beberapa hal yang harus diperhatikan, yaitu tetap mengacu pada teori yang ada, tidak melakukan penilaian, penelitinya harus lebih dari satu dan harus tahu tentang penelitian ilmiah.
Selain itu, dalam melakukan observasi juga harus mempunyai etika, diantaranya adalah tidak menyangkut hal-hal yang bersifat pribadi, dan tidak melakukan intervensi yang berlebihan.
Sumber : Shaughnessy, J.John., Zechmeister B.Eugene., Zechmeister, S.Jeane. 2007. Metodologi Penelitian edisi ketujuh. Yogyakarta : Pustaka Belajar.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar